
Bulan Fintech Nasional: AFTECH Perluas Literasi Fintech dan Keuangan Digital untuk Generasi Muda di Bangka Belitung
Jakarta, 28 November 2025 - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), asosiasi payung industri fintech nasional sekaligus penyelenggara Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) yang ditunjuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kembali menegaskan komitmennya memperluas literasi dan inklusi keuangan digital ke berbagai daerah. Melalui program edukasi Indonesia Fintech Youth Community (INFINITY), AFTECH menyambangi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai bagian dari rangkaian Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 dan kampanye nasional #FintechAmanTepercaya, dengan fokus membekali generasi muda agar lebih cakap secara finansial dan digital di tengah maraknya ancaman scam, judi online, dan layanan pinjol ilegal.
Firlie Ganinduto, Sekretaris Jenderal AFTECH, menjelaskan bahwa INFINITY hadir sebagai tindak lanjut dari temuan Annual Members Survey (AMS) 2024–2025 yang menunjukkan bahwa adopsi fintech masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Untuk itu, diperlukan upaya memperluas jangkauan edukasi ke daerah-daerah yang memiliki potensi besar seperti Bangka Belitung.
“Generasi muda adalah penggerak utama ekonomi digital. Mereka perlu diberi pemahaman yang kuat tentang cara mengelola keuangan, mengenali risiko penipuan digital, serta memanfaatkan teknologi finansial secara aman dan bertanggung jawab. Program INFINITY dirancang untuk menjawab kebutuhan itu,” tegas Firlie.
Ia menambahkan bahwa Bangka Belitung dipilih karena memiliki potensi ekonomi digital yang besar. Provinsi ini menempati peringkat kedua nasional dalam Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025, serta memiliki kekayaan budaya, kuliner, seni, dan kerajinan tangan yang dapat berkembang pesat melalui pemanfaatan teknologi digital.
“Dengan potensi ekonomi digital yang luar biasa, Babel adalah wilayah strategis untuk memperluas pemahaman ekonomi digital. Kami ingin mendorong generasi mudanya agar mampu memanfaatkan potensi daerah melalui teknologi keuangan yang aman dan tepercaya,” kata Firlie.
Senada, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy, mengungkapkan bahwa percepatan digitalisasi di Babel berjalan sangat kuat, tercermin dari lonjakan transaksi QRIS yang tumbuh 164,24% year-on-year pada triwulan III-2025.
“Hingga Oktober, volume transaksi telah mencapai 13.669.068 kali transaksi , didukung oleh capaian 225.041 pengguna QRIS. Tercatat 181.089 merchant telah terhubung dengan QRIS, didominasi oleh pelaku Usaha Mikro. Hal ini menegaskan bahwa penggunaan pembayaran digital sudahmenjadi lifestyle masyarakat Bangka Belitung,” ungkap Rommy.
Namun Rommy mengingatkan bahwa pesatnya akselerasi digital juga membawa risiko serius. Ancaman fintech ilegal, informasi menyesatkan, dan maraknya judi online masih menggerus ketahanan finansial masyarakat. Karena itu, ia menilai program INFINITY Goes to Campus hadir tepat waktu dan relevan bagi generasi muda, dengan misi membekali mahasiswa, pelajar, komunitas, dan UMKM akan pemahaman yang utuh tentang manfaat sekaligus risiko fintech, serta menekankan pentingnya hanya menggunakan layanan yang legal, terdaftar, dan diawasi BI maupun OJK.
“Melalui inisiasi dan kolaborasi ini, kami berkeyakinan penuh bahwa setiap peserta yang hadir hari ini akan menjadi frontliner akselerasi keuangan digital,” tegas Rommy.
Manajer Madya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Andrias Masil, menegaskan bahwa inklusi keuangan kini menjadi salah satu indikator utama pembangunan nasional. Pemerintah menargetkan indeks inklusi keuangan mencapai 91% pada 2025, 93% pada 2029, dan 98% pada 2045 sesuai arah pembangunan jangka panjang Indonesia. “Artinya, kita ingin memastikan hanya sekitar tujuh persen masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan keuangan pada tahun ini. Namun akses saja tidak cukup jika tidak diiringi peningkatan literasi,” ujar Andrias.
Ia menekankan pentingnya peningkatan literasi agar masyarakat tidak hanya mengakses, tetapi juga memahami produk keuangan yang digunakan. Untuk itu, menurut Andrias, kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang melek fintech. “Regulator, perusahaan fintech, dan asosiasi wajib saling mendukung untuk mengkampanyekan kegiatan edukasi seperti yang sekarang sedang terlaksana,” ungkap Andrias.
Melalui program INFINITY Goes to Campus di Bangka Belitung, AFTECH bersama OJK, Bank Indonesia, dan pelaku industri fintech berharap dapat memperkuat kesiapan generasi muda dalam memanfaatkan layanan keuangan digital secara aman dan produktif. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, AFTECH juga membuka ruang bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam rangkaian Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025.
Informasi lengkap mengenai program, inisiatif, dan kegiatan BFN dapat diakses melalui situs resmi www.bulanfintechnasional.com maupun aplikasi Bulan Fintech Nasional yang tersedia di App Store dan Google Play. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mengikuti berbagai program unggulan—mulai dari Virtual Job Fair dengan lebih dari 154 lowongan pekerjaan di sektor fintech, lebih dari 48 promo spesial seperti cashback, kode referral, dan diskon, hingga lebih dari 26 kegiatan literasi dan edukasi yang berlangsung sepanjang periode 11.11 hingga 12.12.